Friday, October 4, 2013

Komunikasi Pembangunan

KOMUNIKASI PEMBANGUNAN


 DALAM ARTI LUAS
Peran dan fungsi komunikasi (sebagai aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) di antara semua fihak yang terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat dgpemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penilaian/evaluasi terhadap pembangunan

 DALAM ARTI SEMPIT
Segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan dan ketrampilan pembangunan yg berasal dari pihak yg memprakarsai pembangunan dan ditujukan pada masyarakat luas, dg tujuan agar masyarakat dpt memahami,menerima dan berpartisipasi dlm melaksanakan gagasangagasan yg disampaikan


BEBERAPA STUDI YG MEMBAHAS HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN PEMBANGUNAN

1. STUDI LERNER

Studi yg diterbitkan dg judul “the passing of tradisional society”(1957), termasuk studi pertama yg membahas hubungan komunikasi dg pembangunan. Penelitiannya dilaksanakan di 6 negara, yaitu : Turki, Libanon, Mesir, Syria, Yordania dan Iran. Lerner menganalisis hubungan antara tingkat urbanisasi (U) dg tingkat melek huruf (L), dg penggunaan media massa (M) dan dg tingkat partisipasi masyarakat dlm kegiatan politik (P)


MENURUT LERNER, UNTUK BISA BERUBAH MENJADI MODERN, ANGGOTA MASYARAKAT HARUS MEMILIKI MOBILITAS, BAIK FISIK MAUPUN PSIKIS

 MOBILITAS FISIK
Pergerakan anggota masyarakat termasuk dlm arti perpindahan dari desa ke kota. Pemodernan menyangkut suatu perubahan menyeluruh pada karakter atau watak yg mengarah atau menuju kepada mobilitas psikis

 MOBILITAS PSIKIS
Bergeraknya seseorang dlm arti kejiwaan, dg mobilitas psikis seseorang dpt menempatkan dirinya pada kedudukan orang lain (empati). Dg empati, seseorang mempunyai bayangan adanya kemungkinan untuk mengubah kehidupan ke arah yg lebih baik dari saat ini


2. STUDI MC CLELLAND
Dalam bukunya “the achieving society” (1961) mengatakan bahwa untuk memajukan suatu masyarakat harus dimulai dg mengubah sikap mental para anggotanya. Kebutuhan untuk mencapai sesuatu dalam konsep Mc Clelland disebut n/Ach atau “need for achievement”, yaitu dorongan untuk menghadapi tantangan, mengatasi oposisi dan berhasil menanggulangi berbagai kesulitan.

3 cara dalam mengembangkan jalan menuju kemodernan dan mengintensifkan motif pencapaian : 
  1. Pentingnya menciptakan opini public yg ditandai dg pers yg bebas
  2. Emansipasi wanita, wanita hendaklah diberi informasi melalui media massa sehingga mereka menerima nilai dan norma baru
  3. Pentingnya pengaruh pendidikan luar negeri untuk memperkuat motivasi pencapaian

Cara peningkatan skala kebutuhan berprestasi dimulai dari lingkungan keluarga
  1. Orang tua merangsang anak-anaknya menghargai standar motivasi pencapaian yg tinggi
  2. Orang tua lebih mengutamakan metode pemberian dorongan dan hubungan yg hangat dengan anak-anaknya dalam proses sosialisasi yang berlangsung
  3. Orang tua hendaknya tidak bersikap otoriter, memberikan kesempatan untuk berinisiatif dan menentukan cara sendiri dalam mengatasi persoalan yang dihadapinya
 
3. STUDI WILBUR SCHRAMM
Schram melakukan studi tentang peranan komunikasi dalam pembangunan, dalam bukunya : “Mass Media and National Development : The role of Information in Development Countries “ (1964)

3 Peranan Media Massa dalam Pembangunan :
  1. Menginformasikan Pembangunan :
  2. Mengajarkan Ketrampilan
  3. Penyalur Suara Masyarakat
 Skema Pemikiran schramm Untuk meningkatkan kehidupan masyarakat perlu pembangunan Pembangunan mamerlukan keaktifan masyarakat Supaya masyarakat berpartisipasi Pembangunan di informasikan Perlu sarana informasi Perlu pembangunan komunikasi


4. STUDI INKELES DAN SMITH
Pabrik, media massa dan sekolah menurut Alex Inkeles dan D. Smith merupakan institusi  pemodernan suatu bangsa

Inkeles dan Smith pada pokoknya mempertanyakan :
1. Akibat yg ditimbulkan oleh modernisasi terhadap sikap, nilai dan pandangan hidup seseorang
2. Apakah negara-negara berkembang akan memiliki sikap hidup yang lebih modern dibanding masa sebelumnya, bila negara-negara tersebut berinteraksi dg negara barat yg telah lebih  dahulu memiliki sikap dan pandangan modern

CIRI-CIRI MANUSIA MODERN menurut INKELES DAN SMITH
  1. Terbuka pada pengalaman baru, artinya selalu berkeinginan untuk mencari atau menemukan sesuatu yang baru
  2. Semakin tidak tergantung (independent) kepada berbagai bentuk kekuasaan tradisional seperti suku,raja
  3. Percaya kepada ilmu pengetahuan dan kemampuan menaklukkan alam
  4. Berorientasi mobilitas dan ambisi hidup yg tinggi. Memiliki hasrat untuk meniti tangga karir dan prestasi
  5. Memiliki rencana jangka panjang. Selalu merencanakan sesuatu jauh di depan dan memikirkan apa yg akan dicapai
  6. Aktif dalam percaturan politik. Tergabung dlm berbagai organisasi, berpartisipasi aktif dalam masyarakat di mana ia berada Hipotesis studi Inkeles dan Smith “ semakin besar pengenaan (exposure) seseorang kepada lembaga-lembaga pemodernan maka bertambah maju pula ia melangkah dalam dimensi-dimensi psikologis modernisasi pada tingkat individual”
 Studi mereka berkesimpulan bahwa institusi pemodernan seperti pabrik, media massa dan sekolah telah menciptakan manusia modern, yang dapat mengisi peran karir di berbagai institusi modern, yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi Pendidikan dan media massa merupakan variabel yang paling berkorelasi dengan pemodernan di tingkat individual Kedua ahli tersebut menyusun ukuran pengaruh media massa dengan data mengenai exposure suratkabar dan radio Exposure kepada media massa yang ekstensif menghasilkan efek yang sama atau lebih kuat

KONSEKUENSINYA ADA DUA :
  1. Media massa jika menyebarkan nilai-nilai modern umumnya mempunyai efek positif untuk negaranegara berkembang
  2. Kehidupan modern menuntut modernisasi sebelum dapat mengambil dan mengisi posisi di intitusi modern,langkah awal yang direkomendasikan adalah investasi dalam modal insani (human capital) yaitu sistem pendidikan dan media massa Lembagalembaga pemodernan menciptakan Manusia modern yang mampu mengisi Institusiinstitusi modern Yang merupakan persyaratan dan pendukung pembangunan suatu bangsa.

Perbandingan Administrasi Negara



Pengertian dan Ruang Lingkup Perbandingan AN



Perbandingan AN adl ilmu yg baru bila dibandingkan dg Ilmu Perbandingan Politik yg  merupakan ilmu yg ditemukan asalnya pd zaman Aristoteles. Pd masa awalnya, sebelum permulaan abad ke-20 studi AN perbandingan itu terjalin di dlm studi Pemerintahan. Kemudian setelah PD II dg pernyataan Robert E. Dahl (1947) ilmu ini mulai mendptkan perhatian dan awal kelahiran Ilmu AN Perbandingan.



Konferensi Princeton (1952) membahas lebih lanjut masalah riset dan metode pengajaran yg sistematik dari AN Perbandingan tsb. Setelah diselenggarakan konferensi tsb th 1952, perhatian thd ANP semakin meningkat terbukti semakin banyaknya karya tulis dlm bidang tsb dipelopori William J. Siffin (1957), dan sejak 1957 itulah hingga kini Ilmu Perbandingan AN terus mengalami perkembangannya. Istilah Perbandingan dlm Ilmu AN Perbandingan, terkandung pengertian mengajarkan serta menarik segi persamaan dan/atau perbedaan dr gejala/fenomena/sasaran.



Sedang Adm dlm pengertian yg lazim khususnya ttg AN dan Ilmu Politik umumnya, dimaksudkan sbg salah satu gejala kehidupan dlm masy yaitu sekelompok manusia/warga negara beraktivitas utk mewujudkan tujuan ttt. Dlm hub dg kata perbandingan timbul berbagai

penafsiran , apa sebenarnya yg diperbandingkan tsb.



  

Pengertian dan Ruang Lingkup Perbandingan AP/AN

Dlm studi PAN terkandung aspek yg relevan, yakni AN?AN dg pengertian umum ttg bgmn lembaga Negara tumbuh dan hidup dlm negara menjalankan fungsinya. AN bukan merup bidang studi yg memiliki pengertian serta sifat umum dan berdiri sendiri, ttp merup bidang studi yg tdk diterapkan dlm negara dg multidisipliner. Atau AN pd hakekatnya merupakan salah satu aspek dr adm yg menekankan pembahasannya pd bidang kenegaraan/publik.



Unsur-unsur Adm yg merupakan induk AN:

  1. Proses penyelenggaraan;
  2. Kerja sama yg dilakukan oleh lebih dari satu orang;
  3. Pencapaian tujuan yg telah ditetapkan.



Unsur-unsur AN:

  1. Proses penyelenggaraan dlm bidang ttt, yaitu negara;
  2. Kerja sama antarberbagai lembaga negara yg tdp dlm negara sbg institusi;
  3. Pencapaian tujuan negara, merup cita-cita dr seluruh warga negara ybs.



Jadi pengertian AN mengandung pengertian kolektif meliputi segenap proses penyelenggaraan negara sbg org yg terdiri dr lembaga-lembaga beserta fungsi masing-masing yg tumbuh dan hidup dlm negara dan semuanya diarahkan mencapai tujuan negara.

Setiap negara tdk menggunakan cara yg sama, juga yg menjadi tuntutan/cita-cita dari warga negara, hal ini didasarkan kpd kebutuhan masing-masing negara sbg konsekuensi logis adanya perbedaan kebutuhan tsb. Dg demikian terdapat perbedaan pula dlm pengaturan adm masing-masing negara. Baik dlm mempersiapkan alat pelengkap sbg sarana pencapaian tujuan.





Adanya perbedaan tsb yg menjadikan ruang lingkup yg menonjol dr disiplin cabang ilmu penget perbandingan AN krn ruang lingkup pembahasannya tdk terlepas dari sistem AN dg berbagai

hal berkenaan pemikiran, masalah serta segala institusi yg tdp di dlmnya.

Adanya kecenderungan perbandingan tsb ditafsirkan:

  1. Dr segi kronologisnya, yaitu ttg 2 sistem AN/lebih dlm negara/lingk kebudayaan yg sama pd periode/dimensi waktu berbeda. Misal AN Ind pd zaman Hindia Belanda dg zaman RI, zaman Jepang dg zaman RI;
  2. Perbandingan adm dpt ditafsirkan sbg perbandingan institusional. Misal sistem adm sipil dan militer di Ind.
  3. Perbandingan silang kebudayaan, yaitu dibandingkan system AN Thailand dg AN Ind; AN AS dg sistemAN Thailand dll



Timbul pertanyaan, apa sebenarnya tujuan mengembangkan Perbandingan Adm Publik ?

Tujuan bersifat praktis merup tujuan sekunder, dan yang bersifat teoritis merup tujuan primer (utama). Kedua tujuan tsb saling menopang. Menurut Nimrod Raphaeli, setiap studi yg bersifat

komparatif/studi perbandingan selalu menghadapi masalah tujuan dan metodologi.

Wiiliam J. Siffin mengemukakan bhw Studi APP perlu menjadi perhatian khusus dlm masalah metodologi dan masalah data.



Perkembangan Perbandingan AN

Utk mengembangkan Ilmu Perbandingan AN (kebutuhan praktis), studi ini dikembangkan terutama setelah PDII utk developing countries. Negara-negara Eropa dlm PBB meluaskan bantuan teknisnya (ekonomis dan adm) ke negara sedang berkembang. Bantuan bidang AN al dlm bentuk mengadakan latihan yg diselenggarakan PBB/negara maju dg mengirimkan tenaga ahli ke negara berkembang. Berupa pengalaman praktis di negara mrk masing-masing dr teori Adm yg tumbuh di Eropa.





Dlm pelaks bantuan tsb ternyata tdk dpt memberikan hasil yg sama pd penerapannya di

negara yg memiliki kondisi yg beda.

Exs, penerapan asas-asas adm tradisional oleh Luthor Gullick berupa Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Budgeting, dan Reporting dpt berlaku dg baik di Eropa, AS, belum tentu berfungsi baik di negara berkembang, shg perlu studi perbandingan. Faktor apa yg mempengaruhi berfungsinya sistem Amn tsb ? Juga pertumbuhan asas-asas, dalil, teori dlm ilmu lain misal Sosiologi, Ekonomi dll mendorong perkembangan Ilmu AN  Perbandingan.





Perkembangan AN Perbandingan

Sebelum awal abad ke 20, AN belum memiliki identitas krn masih terjalin dlm Studi Pemerintahan dg Structural Institutional Approach bersifat legalitas, formalitas dan statis, yaitu mempelajari lembaga institusional yg ditetapkan scr formal sesuai ketentuan di bidang legislatif, eksekutif, dan yudikatif. AN erat terkait dg bidang eksekutif. Th 1947 AN Perbandingan dikembangkan, namun masih menjadi bagian Ilmu Perbandingan Pemerintahan yg terikat dg pendekatan struktural institusional, di samping individualistik (lingk neg ttt) shg menghambat perkembangan ilmu AN Perbandingan.



Namun studi Sistem AN negara ttt sudah dpt memberikan manfaat, walaupun masih sbg titik awal perkembangannya. Cara ini belum memberikan hasil guna memperkuat kedudukan Ilmu AN Perbandingan dg azas universal/ilmu utuh/bersifat umum. Sistem AN suatu negara ttt adl terikat pd prinsip-prinsip Culture Bound (terikat pd lingk kebudayaan negara ttt) yg menunjukkan sifatnya yg masih indifidualistis.  Sondang P. Siagian dlm bukunya Filsafat Adm, bhw th 1886 adl th lahirnya Scientific Management dipelopori FrederickWinslow Taylor, kelahiran ini adl sbg mile pole (lahirnya ilmu Adm) dan anr th 1886-1950 adl tahap survival.



Roscoe C. Martin dlm karangannya Leonard D. White “Introduction the study of Public Administration” menunjukkan sejak 1920 AN berkembang menjadi studi yg sangat luas. Bintoro Tjokroamidjojo dlm buku standar pertama dlm AN ditulis th 1926 dan 1927. Menurut pengamatan William Anderson dan John M. Gaus dlm buku Research in Public Administration, sampai akhir th 1945 AN masih merupakan studi yg bersifat Amerika (cultural bound), jadi studi AN masih bersifat negara barat.



Kesimp, selama 60 th (sejak 1886-1945) AN belum mencapai tk perkembangan yg dpt menentukan persyaratan yg dituntut oleh disiplin ilmu.





Mnt Bert F. Hoslits, proses pertumbuhan dan perkembangan ilmu meliputi:

  1. Adanya kelompok masalah dan adanya kesadaran para cendekiawan ttg kelompok masalah tsb yg selanjutnya berusaha menelitinya;
  2. Dg mengumpulkan data, selanjutnya dirumuskan generalisasi ruang lingkupnya shg dpt menjelaskan ciri umum dr kelompok masalah tsb.

 Generalisasi adl proses penalaran yg bertolak dr sejumlah fenomena/gejala individual utk menurunkan suatu informal bersifat umum mencakup semua fenomena tsb. Ilmu terkait dg penalaran, yaitu bgmn dpt merumuskan pendapat yg benar sbg hasil dari suatu proses berfikir utk merangkaikan fakta-fakta menuju kesimpulan yg dpt diterima akal sehat. Penalaran bukan saja dpt dilakukan dg menggunakan fakta polos, ttp dpt dilakukan dgmenggunakan fakta yg telah dirumuskan dlm kalimat berbentuk pendapat /kesimpulan. Kalimat semacam ini dlm hub dg proses berfikir tadi disebut proporsional.



Proposisi adl pernyataan yg dpt dibuktikan kebenarannya atau ditolak krn kesalahan yg terkandung di dlmnya, proposisi selalu berbentuk kalimat. Ttp tdk semua kalimat adl proposisi, ttp hanya kalimat deklaratif, krn kalimat ini dpt disangkal dan dibuktikan kebenarannya. Utk membuktikan kebenaran yg terkandung dlm kesip, mk kesimp hrs dicari dan diuji fakta yg dijadikan landasan utk menyusun kesimp tsb. Fakta adl apa yg dijadikan landasan utk menyusun kesimp.



Fakta adl apa saja yg ada, baik perbuatan yg dilakukan maupun peristiwa yg terjadi atau sesuatu yg ada di alam ini. Oleh sebab itu setiap ucapan yg bersifat faktual/sesuatu pernyataan yg didasarkan fakta hrs selalu dpt dibuktikan sbg sesuatu yg benar atau mustahil.



3.      Mendapatkan pengakuan institusional ttg ilmu yg baru itu. Dlm buku yg berjudul Tahu dan Pengtahuan Pengantar ke Ilmu dan Filsafat, Poedjowijadna memberikan ciri tsb sbb:

  1. Objektivitas;
  2. Memiliki metode, dlm penelitian thd ilmu tsb;
  3. Bersifat universal (tdk terikat dg ruang dan waktu);
  4. Sistematik

 Th 1947 dg pernyataan Robert E. Hahl, dinyatakan sbg th lahirnya AN Perbandingan. Dr th itu merupakan titiuk mula usaha utk membuka mata pikiran dan memantapkan keyakinan ttg perlunya studi AN Perbandingan.. Th 1952 usaha pengembangan studi tsb berlanjut dg diselenggarakannya konferensi Princeton sbg usaha utk mendudukkan AN Perbandingan sbg suatu disiplin ilmu. Dg karya tulis William J. Siffin Th 1957, usaha pengembangan studi ini semakin meluas, terbukti dg makin meningkatnya karya tulis ttg karya ini. Selanjutnya dilakukan klasifikasi sesuai kebutuhannya guna mantabnya identitas ilmu ini yg dipelopori FredW. Riggs dan Ferrel Heady.





Tujuan dan Masalah Perbandingan AN

Tujuan dan masalah AN dilatarbelakangi oleh kebutuhan yg mendorong lahirnya studi AN

Perbandingan, yaitu:

  1. Kebutuhan praktis yaitu program-program bantuan teknis dari negara yg sedang berkembang dpt mencapai hasilnya;
  2. Kebutuhan teoritis, yaitu mendudukkan studi AN Perbandingan sbg disiplin ilmu.



Dlm hal ini studi AN Perbandingan dlm mencapai tujuannya menghadapi masalah yaitu:

  1. Tujuan (apa perlunya diadakan studi AN Perbandingan);
  2. Metodologi (apa yg hendak diperbandingkan);
  3. Data (apa yg diperlukan atau dikumpulkan)



Masalah yg paling membutuhkan pemikiran adl masalah metodologi, krn merupakan masalah inti dr studi AN Perbandingan. Dg metodologi akan ditentukan data apa yg diperlukan, tujuan apa yg dikehendaki, teori-teori apa yg dipergunakan. Oleh krn itu, metodologi yg digunakan hrs bersifat analisis ilmiah sebagaimana dikemukakan Nimrod Raphaeli.  Scientific method of analysis adl sbb:

  1. Memusatkan perhatian kpd hubungan/korelasi;
  2. Mempergunakan konsep-konsep yg abstrak (menyamaratakan meliputi dan mencakup);
  3. Mengembangkan definisi-definisi operasional ;



Hal pokok dlm metode ilmiah adl :

  1. Menggunakan teknik-teknik pokok;
  2. Pernyataan yg tepat mengenai hubungan gejala/ fenomena dlm kondisi ttt.

 

Hubungan Administrasi Negara dengan Perbandingan Sistem Politik

Selama berabad-abad utk memahami dan menjelaskan perbedaan prosedur serta bekerjanya berbagai macam system politik, para teoritisi telah membandingkan:

  1. negara dg negara monarki atau oligarki dengan demokrasi;
  2. pemerintahan konstitusional dg tirani;
  3. demokrasi kapitalis borjuis dg kediktatoran proletariat;
  4. rezim tradisional dg rezim modern.

 Ahli ilmu politik berusaha menemukan kondisi-kondisi ajeg yg ada dlm masing-masing negara yg menjadi objek risetnya utk menjelaskan faktor yg menyebabkan perbedaan. Dlm membandingkan lembaga dan proses itu biasanya dilalui tahap ttt:

  1. Merupakan kegiatan deskriptif, yaitu ahli ilmu politik dlm tahap ini mengarahkan perhatiannya pd keseluruhan sistem politik atau bagian sistem itu, yaitu badan legislatif, birokrasi, sistem kepartaian dan lembaga politik lain yg ada di berbagai negara dan berbagai kurun waktu.
  2. Dg telah didapatkannya banyak kasus, selanjutnya melangkah ketahap kedua, yaitu memilih temuan dg mengklasifikasikan fenomena yg ditemukan itu berdasarkan tipe dg mengelompokkannya.

 Dlm hal sistem politik, sistem diartikan sbg konsep ekologis yg menunjukkan adanya suatu org, yg berinteraksi dg lingkungan, yg mempengaruhinya maupun dipengaruhi. Sistem politik merup org melalui mana masy merumuskan dan berusaha mencapai tujuan yg disepakati bersama.  Krn SPAN tdk terlepas dari jalinan hubungan dg ilmu politik juga dg ilmu sejarah mk bgmn hub atr ilmu pol dg ilmu sejarah, baru kemudian hub SPAN dg ilmu pol terutama perbandingan pol.



Juga diuraikan studi PAN, yakni struktur birokrasi krn struktur birokrasi dg struktur berkaitan dan dg adanya variasi dari suatu sistem ke sistem yg mengangkat masalah adanya perbedaan fungsional. Sedang birokrasi merupakan sebuah model org normative yg menekankan struktur dlm org.





Hubungan Studi Perbandingan AN (SPAN) dg Ilmu Politik (Comparative Politik)

Masalah yg sering dihadapi studi perbandingan termasuk Ilmu PAN (Gunnar Heckser), adl:

  1. Validitas evidence (hasil riset empirik);
  2. Perlunya penyusunan hipotesis;
  3. Dan masalah lainnya menyangkut aspek ilmu yg dihadapi.



Comparative politics dan SPAN mencurahkan perhatiannya pada:

  1. Teori;
  2. Penyusunan konsep (conceptualization);
  3. Metodologi, shg dipahami permasalahan yg dihadapi .




Keterkaitan antara PAN dg Perbandingan Ilmu Politik, ditelusuri melalui relevansinya Ilmu Sejarah. Bgmn hub Ilmu Sejarah bagi Perbandingan Politik digambarkan oleh D.A Rustow, bhw setiap model politik adl suatu model yg dinamik. Shg, akan tampak interaksi dan kekuatan politik tdk hanya terlihat yg ada pd waktu itu saja, ttp juga diketahui evolusi kekuatan politik tsb dr waktu kewaktu.



Keterkaitan Ilmu Sejarah dg AN, orang kemudian melakukan pendekatan melalui matriks historik, krn adanya kecenderungan memainkan peranan dlm menerapkan prinsip adm, misal dlm POSDCORB dan prinsip hierarki di negara sedang berkembang, spt hub antara Costa Ricca dan Thailand. Hal lain adanya penerapan dimensi history cultural terhadap masalah adm baik teori maupun praktik (laporan Sutton). Sistem birokrasi dlm tinjauan historik telah memberikan temuan yg berguna bagi kepentingan SPAN (hasil Riset S.N Eisenstadt).



Mnt Robert T. Halt batas antara sistem politik dan system Adm adl batas antara sistem makro dan sistem mikro. Atau sistem politik adl sistem makronya dan sistem adm adl sistem mikronya.

Dg demikian berdasar konsep sistem dari F. Riggs, system politik dipandang lebih luas dan melingkupi sistem adm.  Sementara jika diperbandingkan seberapa pengaruh system politik thd sistem adm adl lebih besar pengaruhnya drpd sistem ekonomi yg berlanjut pada sistem sosial. Shg model yg ada pada perbandingan politik sangat mempengaruhi perkembangan studi PAN. Alfred diamant serta Nimrod Rahaeli bhw antara studi politik dan AN samasama memperhatikan sistem politik, sistem adm scr individual dan struktur dan cara operasinya.



Kesimpulan:

Hubungan ilmu politik dg ilmu sejarah, semula ilmu politik tumbuh di dalam tubuh ilmu sejarah, kemudian meninggalkan induknya untuk mencari kejelasan di dalam studinya. Relevansi ilmu sejarah dan perbandingan adm thd perbandingan politik, dr ilmu sejarah dipelajari caranya mendekati evidence, dr ilmu adm, mempelajari caranya menentukan ruang lingkup studi. Penjelasan historik dari suatu sistem sosial tdk bertentangan dg penjelasan khusus hukum psikologis sosial dan mekanisme sosial.



Pusat Perhatian PAN

Struktur birokrasi merupakan pusat perhatian PAN, krn struktur berkaitan dg adanya variasi dari suatu sistem ke sistem yg menyangkut masalah adanya perbedaan fungsional. Di samping itu, birokrasi merupakan sebuah model  organisasi normatif yang menekankan struktur dlm org dan juga unsur. Birokrasi masih banyak ditemukan dlm org perusahaan, sekolah, pemerintah maupun org besar lainnya yg banyak menggunakan konsep teori birokrasi.



Struktur/institusi birokrasi dipergunakan sbg subjek analisis PAN krn sbg struktur politik yg scr khusus akan memberikan dasar utk mengatasinya dibandingkan dg pemilihan satu atau beberapa kategori fungsi.  Struktur/institusi birokrasi sbg pusat perhatian PAN, tujuannya adl utk membandingkan AN thd politik sbg bagian dari keseluruhan sistem politik. Penekanan diletakkan pd struktur, krn struktur tsb mungkin bervariasi dr suatu sistem ke sistem lain, spt struktur dlm sistem yg berlainan mungkin mempunyai perbedaan fungsional yg nyata meskipun tak terlihat.



Richard Hill mengambil 6 dimensi birokrasi utk hal-hal yg bersifat khusus. Dimensi nya adl:

1. Hierarki kekuasaan yg jelas definisinya;

2. Pembagian pekerjaan didasarkan pada spesialisasi fungsi;

3. Sistem pengaturan yg meliputi hak-hak dan pekerjaan anggotanya;

4. Sistem yg menghasilkan sistem prosedur utk penelitian;

5. Impersonalitas hubungan interpersonal;

6. Pemilihan pekerjaan dan promosi yg didasarkan pada persaingan teknis.



Metodologi Perbandingan

Dalam PAN metodologi merupakan pokok perhatian krd terkait data yg dikumpulkan.Hasil perbandingan diharapkan dpt diketemukan perbedaan/persamaan, hal-hal khusus/unik yg dpt dirumuskan dg proses generalisasi serta universal.



Hasil rumusan adl utk kepentingan penyusunan teori dan pemanfaatan dlm praktik, serta utk kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak zaman Yunani Kuno, metodologi perbandingan sebenarnya sudah dikenal sbg metode perbandingan di antara negara kota

(city state).



Dlm perkembangan, studi perbandingan sangat dipengaruhi oleh oleh perkembangan Ilmu

Perbandingan Sistem Politik yg lebih dulu berkembang.



Hanya saja pd saat timbulnya kebutuhan akan studi perbandingan dalam AN, studi perbandingan dlm ilmu politik telah mencapai tahap terasa adanya kebutuhan utk menciptakan metode yg baru.

Metode perbandingan yg lama disebut metode tradisional, yg dianggap sudah tdk memadai lagi.



Kelemahan metode tradisional (Dwight Waldo) sbb:

  1. That is was culture bound (terbatas pd suatu lingk ttt).Perbandingan Ilmu Politik saat itu dilakukan pd orang-orang negara barat (Eropa Kontinen, Amerika& negara yg sudah mendapat pengaruh langsung dari kebudayaan negara tsb, misal beberapa negara British Commonwealth. Sedang di luar negara tsb misal negara-negara Asia, Amerika Latin (dg penduduk 75% dr  penduduk dunia) belum terjangkau oleh studi perbandingan ini. Hasil perbandingan dari sistem politik yg demikian, belum mampu memberikan asas yg universal.
  2. That is was legalistic and formalistic (metode tradisional hanya memberikan perhatian kpd lembaga politik dlm keadaan statis dan mengabaikan hubungan lembaga-lembaga tsb dg kondisi sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan yg dominan).
  3. That is was preponderantly descriptive rather problem solving, explanatory or analytic (metode perband tradisional hanya menggambarkan saja, tdk mengandung usaha pemecahan masalah, tdk menganalisis dan tdk menjelaskan, shg masalah studi tsb tdk memberikan  penjelasan).
  4. That is failed to probe for enough to discover functional euivalence (penelitian tradisional belum cukup mendalam, shg tdk mampu menemukan equivalence fungsionalnya dlm membandingkan sistem politik yg lama. Misal suatu institusi dimungkinkan mempunyai nama yg sama, ttp berbeda fungsinya atau mungkin sebaliknya, namanya berbeda, ttp fungsinya sama.
  5. That is was not genuinely comparative (cara yg ditempuh adl melakukan penelitian sistem demi sistem, mk seebenarnya blm membandingkan krn blm ditemukan konsepsi/teknik yg dpt dipakai dlm usaha membandingkan, guna menemukan dan menempatkan apa yg sama dan tdk sama).



Kelemahan lain metode membandingkan dlm Ilmu Politik saat itu adl masih digunakannya cara mengurai sesuatu dg cara monografis, yaitu terbatas hanya menggambarkan suatu sistem adm negara scr mendalam tanpa berusaha menarik dalil-dalil umum darinya.



Ruang lingkup masih bercorak parochial, yaitu masih terbatas hanya pd suatu daerah ttt, khususnya negara barat. Metode perbandingan dlm Ilmu Adm Negara spt sekarang, baru lahir sesudah PD III.



Metode ini berkembang lambat sekali, krn objek dari Ilmu Perbandingan Adm Neg pd waktu itu adl neg barat yg masing-masing memiliki kebudayaan, cara hidup, agama dan segi kehidupan lainnya yg prinsipnya ada kesamaan.



Andaikata ada dua hal/lebih diperbandingkan, sedangkan sifat atau kondisi dari dua hal itu/lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor yg sama mk pengaruhnya dpt dianggap tdk ada, shg yg diperbandingkan hanyalah dua hal itu saja. Dlm hal ini melihat yg diperbandingkan, yakni melihat dr sisi Adm Negaranya, mk kemanfaatan yg diperoleh tdk besar.



Setelah PD II (negara barat dan PBB dlm studi memberikan bantuan yg bersifat teknis kpd Negara berkembang tdk berhasil, mk pandangan perbandingan yg bercorak silang budaya atau kebudayaan mulai berkembang.

Kemudian berkembang studi/penelitian dlm Ilmu Perband AN, terutama dlm usaha utk menemukan dan menentukan metode yg baru.



Metode tsb cenderung memandang AN sbg satu sistem dlm keseluruhan sistem sosial yg saling

mempengaruhi dg sistem lainnya spt kebudayaan, ekonomi dan sistem komunikasi. Shg sistem AN bukan sesuatu yg dipandang berdiri sendiri. Fred. W. Riggs mengemukakan, perkembangan baru metode perbandingan sbg pergeseran kearah pola baru, yg meliputi:

1. Pergeseran dr pendekatan normativ menuju empiris.

2. Pergeseran dr pendekatan ideografis ke homothetic.

3. Pergeseran dr pendekatan nonekologis ke ekologis.





Model Proses Administrasi

Adm intinya adl manajemen, oleh krn itu manajemen merup komulasi dari keterampilan utk menggerakkan orang lain bekerja sedemikian rupa shg tujuan yg ditentukan sebelumnya dpt tercapai scr efisien, efektif dan ekonomis.



Manajemen dipimpin oleh sekelompok atau seorang pemimpin dlm suatu org, fungsinya tdk dimaksudkan utk selama melakukan kegiatan operasional, ttp menjamin bhw orang lain mengerjakan hal-hal yg hrs dikerjakan dg kebijakan, keputusan dan pedoman yg telah diberikan.

·  Manajemen sebagai fungsi yang dilaksanakan oleh manajer sangat berhubungan dengan usaha-usaha orang-orang lain untuk mencapai sasaran tertentu (objective), dengan jalan mempergunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin. Sumber-sumber tersebut al enam “M” (Men- Materials-Machines-Methods-Money-Markets) (Manusia-Bahan-Mesin-Metode-Uang-Pasar).


·   Hal tersebut menyebabkan manajer senantiasa terlibat dengan pembuatan keputusan (decision making) yang setiap saat harus dilakukannya sehubungan dengan usaha suatu kelompok yang berada di bawah pimpinannya. Management is getting things done through other people(manajemen adl mendapatkan Sesutu melalui kerja orang lain).


·         Manajemen tidak lain daripada usaha melaksanakan hal-hal tertentu melalui manusia. Manajemen adalah tindakan memikirkan dan mencapai hasil-hasil yang diinginkan melalui usaha kelompok yang terdiri dari tindakan-tindakan mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya.



Selanjutnya, ada yang mendefinisikan “Management is decision making” .

Hal ini berarti manajemen adalah pembuatan keputusan. Dengan beberapa definisi tersebut berarti bahwa studi manajemen pada akhirnya ditujukan agar pembuatan keputusan dapat lebih baik sesuai dengan bidang tempat manajemen tersebut beroperasi seperti manajemen pemasaran, manajemen perkantoran, manajemen produksi dll.

Kebanyakan orang menganggap manajemen berbeda dengan lain-lain pekerjaan. Buktinya:

a. orang yang ahli di bidang tertentu, gagal memimpin perusahaan

b. dokter yang baik mungkin bukan seorang administrator rumah sakit yang baik.

c. seorang insinyur yang ahli mungkin akan gagal sebagai pemimpin pabrik.

d. seorang tukang belum tentu akan menjadi mandor yang baik.



Seorang manajer mungkin ia akan mengerjakan pekerjaan tersebut, mungkin tidak lagi

mengerjakan pekerjaan itu lagi, tetapi Ia harus :

a. merencanakan pekerjaan untuk orang-orang lain;

b. menentukan apa yang harus dilakukan setiap bawahannya.

c. menggerakkan mereka untuk mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin.

d. mengecek kemajuan mereka.



Dg demikian, definisi “Management is getting things done through other people”, dalam rangka menentukan apa yang harus diketahui oleh seorang manajer, perlu diberikan tambahan dengan “apabila ia memiliki rasa tanggung jawab untuk melaksanakannya sebagai seorang pemimpin”. Dalam hal ini manajer harus memutus:

a. apa yang diinginkan dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan.

b. memutuskan siapa yang paling baik melakukan setiap bagian dari pekerjaan.

c. bagaimana ia dapat meyakini bahwa setiap orang akan bekerja dengan baik.



Hakekat pemimpin adl pengambil keputusan, dan hanya akan terlaksana bila orang lain mau mengerjakannya. Maka dpt dikatan bhw cara seorang pemimpin mengambil keputusan dan memimpin pelaksanaannya berdasar pd pentingnya utk manusia dlm org.

Oleh krn itu para pengambil keputusan dlm ikhtiar menggerakkan orang lain memerlukan keterampilan dlm proses adm, yakni berhubungan dg konsep system krn istilah sistem banyak dipergunakan utk menunjukkan metode atau cara dan himpunan unsur/komponen yg saling berhubungan dengan teori org.



Dlm pokok bahasan adl bgmn tumbuh dan berkembangnya teori organisasi mulai dr keberadaan teori org klasik sbg peletak dasar fundamental sampai teori org kontingensi, yg keseluruhan menjelaskan eksponen penemu/pemikir teori org tsb, ciri ide pokok teori ybs.

Berikut yg berhub dg pengambilan keputusan dlm proses adm perlu diperhatikan faktor koordinasi, keahlian tanggung jawab, sifat pengaruh org yg meliputi otoritas, loyalitas thd org, kriteria efisiensi, nasihat dan informasi, latihan, keseimbangan org serta factor pengambil ekstern org perlu dipertimbangkan.



Dlm pengambilan keputusan juga dikaji pengertian dan perkembangan publik policy serta apa dan bgmn proses adm itu.



Sistem (Systema) adl suatu kebulatan/keseluruhan yg kompleks atau terorganisasi, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian yg membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yg kompleks/utuh (Johnson et al).



Atau oleh Campwell (1979) sistem adl himpunan komponen/bagian yg saling berkaitan yg bersama-sama berfungsi utk mencapai tujuan.

Elias M. Awad (1979:4) mengemukakan”We might define a system as any group interrelated components or parts which function together to achieve a goal) (tdk jauh beda dg di atas hanya saja merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yg terorganisasikan dan berkaitan sesuai dg rencana utk mencapai suatu tujuan ttt).



Lundberg menambahkan unsur lingkungan thd definisi sistem”...the interrelated part exist in an enviroment which is more or less complex (bagian sistem yg saling bertautan itu tdp dlm lingkungan yg relatif rumit).

Shrode dan Voich “A system is a set of interrelated parts, working independently and jointly, in pursuit of common objectives of the whol, within a complex environment”. Di sini dikemukakan unsur sistem:

  1. Himpunan bagian
  2. Bagian yg saling berkaitan;
  3. Masing-masing bagian bekerja scr mandiri dan bersamasama atau satu sama lain saling mendukung;
  4. Semuanya ditujukan pada pencapaian tujuan bersama atau tujuan sistem;
  5. Terjadi dlm lingkungan yg rumit/kompleks



Unsur-unsur definisi sistem:

  1. Apa saja unsur sistem? yaitu sekelompok orang, mesin dan fasilitas, seperangkat pedoman, dan alat perlengkapan pengolahan data.
  2. Apa tujuan sistem? adl menghasilkan preoduk dg jumlah dan produk ttt, mengurangi ketidakpastian dlm pembuatan keputusan, atau mencapai keuntungan ekonomi dan tujuan lain
  3. Apa yg dilakukan utk mencapai tujuan, adl melakukan kegiatan ttt berupa proses sesuatu atau menyusun skema/prosedur memproses ttt
  4. Apa saja yg diproses oleh sistem? adl berupa data, energi, bahanbahan, gabungan dari ketigamacamobjek tsb.
  5. Apa yg dihasilkan dr proses itu? yaitu jika yg diolah data mk hasilnya informasi. Bahan mentah diolah hasilnya barang jadi/setengah jadi. Energi hasilnya energi
  6. Apa ukuran keberhasilan proses tsb? adl diukur dr sudut waktu, pada saat ttt akan diperlukan.




Jenis-jenis Sistem (William A. Shrode dan Voich, Jr (1974:116-117):

  1. Sudut wujud (sistem fisik, ex sistem tata surya dan bumi; sistem biologik/sistem yg hidup, ex manusia, tumbuhan , hewan; sistem sosial, ex kelompok orang (keluarga, org)
  2. Asal-usul (sistem alamiah baik fisik/biologik ex cuaca; sistem buatan ex sistem laporan cuaca)
  3. Daya kekuatan yg ada didlm atau bergeraknya (system mekanistik/deterministik ex mobil atau jam; system organismik/probabilistik perilaku dan keluarganya ex sistem biologik dan sosial)
  4. Hubungan dg lingkungan (sistem terbuka dan tertutup adl sistem yg berhubungan dg alam terbuka;
  5. Wujudnya (sistem konseptual ex ilmu, ide, filsafat; system konkrit ex mobil, tumbuhan)
  6. Dinamika (struktur yg ada/being; perilaku yg melakukan acting/tindakan; evolusi, yg menjadi/becoming).



Di negara barat pendekatan sistem sudak dipergunakan sejak lama scr tdk sadar dan sebagian kita mungkin sudah menerapkan konsep tsb. Ttp sebagian besar dg kerangka spesialisasi semakin dicuatkan, kadang terlupakan arti pentingnya mendekati sesuatu berlandaskan konsep sistem. Istilah sistem dipakai utk menunjukkan pengertian metode/cara dan sesuatu himpunan unsur/komponen yg saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yg utuh.



Teori org adl teori yg berusaha menerangkan/mengamalkan bgmn org dan orang yg ada didlmnya berperilaku dlm berbagai struktur org , budaya dan lingkungan. Pengelompokan teori para teoritisi org disebut dg berbagai istilah al aliran, mazhab, models, paradigma dll yaitu para teoritisi yg sealiran akan tampak saling mendukung, menunjuk serta memperkuat pendapat masing-masing. Lain halnya dg teoritisi org yg beda aliran yg menunjukkan saling mengkritik dan  mempertahankan posisi masing-masing.



Dlm pokok bahasan dijelaskan bgmn tumbuh dan berkembangnya teori org mulai dg keberadaan teori org klasik sbg peletak dasar fundamental teori org sampai teori org kontingensi yg scr keseluruhan menjelaskan eksponen penemu/pemikir teori org tsb, ciri-ciri, serta ide pokok dari teoritisi ybs.



Dlm proses pengambilan keputusan, mk pemahaman ttg struktur dan fungsi org dpt diperoleh dg cara menganalisis cara, bgmn keputusan dan perilaku bawahan/pegawai dipengaruhi dlmdan oleh org: Tampak pd pilihan ada perilaku/kelakuan thd tindakan ttt dr sekian banyak tindakan yg akan dilaksanakan. Kemudian dilakukan tindakan menilai dr fakta dr keputusan yg alternatifnya disediakan, shg diperlukan hierarki keputusan, unsur relatif keputusan, dan keputusan dlmproses.



Dlm pengambilan keputusandlm proses adm, perlu diperhatikan faktor koordinasi, keahlian dan tanggung jawab. Juga sifat pengaruh org yg meliputi otoritas, loyalitas thd org, kriteria efisiensi, nasihat dan informasi, latihan perlu dipertimbangkan selain keseimbangan org.



Faktor yg mempengaruhi keputusan, juga besar kecilnya pengaruh, yakni tekanan dr luar, sifat kepribadian, pengaruh kelompok kondisi masa silam. Berkaitan dg publik policy, baik kaitannya dlm ilmu politik, birokrasi maupun model-model dlm pembuatan public policy.





EKOLOGI ADMINISTRASI



Pengertian Ekologi



Terkait dg studi AN, mk prinsip serta teori ekologi dianalogkan AN sbg organisme mempunyai hubungan pengaruh timbal balik dg lingk hidupnya. Lingk hidup tsb mempunyai berbagai faktor dan faktor tsb hrs dipilih, mana yg paling dominan utk selanjutnya dijadikan factor ekologis. (Ex, di AS faktor ekologi AN al dasr ekonomi, struktur sosial, jaringan komunikasi, pola ideologi, dan sistem politik).



Adm sbg ilmu memp sifat umum dan universal yaitu memiliki unsurunsur yg sama dimana dan kapan ilmu tsb diterapkan. Dlm kenyataannya ditemukan berbagai macam variasi dari gejala adm yg terdapat dlm kelompok masy bangsa atau antar berbagai bangsa.

Di negara di dunia banyak dijumpai sistem adm khususnya adm Negara yg dipergunakan. Bahkan dr satu sistem AN masih dapat dijumpai subsistem adm dari suatu kelompok masy ttt atau dr bagian wilayah negara ttt.



Dlm hal ini ada hubungan pengaruh antara adm (AN) atau adm dr suatu bagian wilayah neg dan lingk sekitarnya baik link fisik maupun masy. Dg adanya pengaruh link tsb banyak para ahli mulai tertarik utk mempelajari dan dg mempergunakan metode pendekatan yg analog dg ilmu biologi, yaitu ekologi yang mempelajari hub pengaruh timbal balik antr alam sekitar dg bio organisme/organisme hidup.  Dlm perkembangannya ekologi dipakai sbg cabang ilmu biologi yg menyelidiki hub antr organisme hidup dg lingk dimana ia hidup.



Kemudian J.W Bews dg metode tsb menyelidiki ekologi manusia. Dlm studi AN, organisme dianalogikan dg AN yg mempunyai pengaruh timbal balik dg lingk sekitarnya. Lingk hidup sekitarnya itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni faktor yang berpengaruh terhadap system AN, yaitu faktor ekologi. Adm sbg ilmu yg memiliki sifat umum dan universal dlm arti memiliki unsur yg sama di mana pun dan kapanpun ilmu tsb akan diterapkan. Namun demikian di dlm masy, bangsa dan negara tdp gejala yg memiliki berbagai variasi. Jadi tampaknya terdapat hubungan yg saling pengaruh antara adm khususnya AN dg lingk (fisik dan sosial)



Dg mempergunakan pendekatan ekologi didukung oleh pengkajian perbandingan yg  memusatkan perhatiannya kpd faktor persamaan dan perbedaan dr sistem AN yg dimiliki masy dpt dipakai utk menyusun dan mengembangkan sistem AN yg sedang berkembang, dg  memanfaatkan model yg relevan. Adm yg memiliki ciri ttt khususnya AN punya beberapa fungsi, dlm kaitannya dg pendekatan ekologi mk diperhitungkan link serta proses yg terdapat hal-hal masukan (input) proses konfersi, keluaran (outputs) serta umpan balik (feedback) keseluruhan ini saling berinteraksi satu dg yg lain.



Perbandingan pendekatan ekologi ini dg mengidentifikasikan persamaan dan perbedaan yg ada

pada sistem Adm dr suatu masy utk selanjutnya dpt ditemukan hal yg dpt diterapkan pd masy guna menyempurnakan/mengembangkan sistem AN.



Ex, ekologi AN Ind dg melihat faktor lingk yg mempunyai aspek fisik/alamiah yg berwujud Trigatra, yakni letak posisi geografi dan lokasi, keadaan, kekayaan alam, serta keadaan dan kemampuan penduduk. Aspek lainnya yg mempengaruhi AN adl aspek kemasyarakatan/sosial yg meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan militer atau Hankam.