Wednesday, October 2, 2013

Pengantar Administrasi Publik



PENGANTAR ADMINISTRASI PUBLIK


ADMINISTRASI PUBLIK SEBELUM WILSON

  • PIMIKIRAN CONFUCIUS ( Plato, Aristoteles, Marchiavelli, Montesquieu, Rousseu, Bonnin, Hegel, Vivien,Mil ) sudah mengenal administrasi publik dimana salah satu prinsip yang disampaikan pelayanan publik harus memiliki moralitas yang baik ( Pihak yang memerintah harus memberi contoh yang baik pada pihak yang diperintah
  • Plato ( The Laws ) masa yunani Kuno  à membagi administrasi kedalam tiga cabang Pengawas Kota, Pengawas agora, dan Pengawas tempat ibadah serta menggambarkan tugas dan kewajiban, bagaimana menentukan jumlah serta proses seleksinya  
  • Aristoteles ( Politics ) / ( On Athennian Constituon ) à menambahkan satu jenis pengawasan lagi pengawas daerah pedalaman
  • Marchiavelli ( The Prince ) à Administrasi sebagai pelayan publik yang membantu negara
  • Montesquieui ( The Spirit of Laws) à Administrasi sistem regulasi dalam penerapan hukum melalui pedoman-pedoman operasional
  • Rosseau ( The Sosial Contract ) à bahwa ketika negara semakin besar beban administrasi akan menjadi besar dalam mendukung berlangsungnya Negara
  • Vivien ( Etudes administratives )à ada dikotomi antara administrsi dan politik, Fungsi eksekutif dibagi dua yaitu fungsi politik ( membuat kebijakan / aturan )  dan administrasi ( yang menjalankan aturan/kebijakan )
  • Hegel ( the Philosophy Of Rights ) à Administrasi sebagai pelayan publik fungsi sebagai “ buffer “ dalam melawan tirani

KESIMPULAN :
BAHWA BERDASARKAN TULISAN KUNO ( JAUH SEBELUM WILSON ) ADMINISTRASI PUBLIK SUDAH GENCAR DIPERSOALKAN


ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI DISIPLIN ILMU

  • Pada perkembangan Administrasi sebagai disiplin Ilmu mengalami beberapa proses pergantian cara pandang.
  • Menurut Nicholas Henry ( publicAdministration and public affairs ) menyatakan terdapat krisis definisi administrasi dalam administrasi negara dan lebih jauh Henry menyarankan bahwa pemahaman administrasi bisa dipahami lewat paradigma
  • Henry mengutip pendapat Robert T. Golembiewski Bahwa standart disiplin ilmu mencakup Locus dan Focus


Paradigma I :
Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)

  • Frank J Goodnow dan Leonard D White dalam bukunya Politics and Administration menyatakan dua fungsi pokok dari pemerintah yang berbeda:
  1. fungsi politik yang melahirkan kebijaksanaan atau keinginan negara,
  2. fungsi Administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara.
  • Penekanan pada Paradigma ini terletak pada Locusnya, menurut Goodnow Locusnya berpusat pada ( government Bureucracy ) birokrasi Pemerintahan.
  • Sedangkan Focusnya yaitu metode atau kajian apa yang akan dibahas dalam Administrasi Publik kurang dibahas secara jelas
  • Administrasi negara memperoleh legitimasi akademiknya lewat lahirnya Introduction To the study of Public Administration oleh Leoanrd D White yang menyatakan dengan tegas bahwa politik seharusnya tidak ikut mencampuri administrasi, dan administrasi negara harus bersifat studi ilimiah yang bersifat bebas nilai.


Paradigma  II:
Prinsip-Prinsip Administrasi Negara (1927-1937)

  • Di awali dengan terbitnya Principles of  Public Adminisration karya W F Willoughby. Pada fase ini Administrasi diwarnai oleh berbagai macam kontribusi dari bidang-bidang lain seperti industri dan manajemen, berbagai bidang inilah yang membawa dampak yang besar pada timbulnya prinsip-prinsip administrasi, Prinsip-prinsip tersebut yang menjadi Focus kajian Administrasi Publik
  • sedangkan Locus dari paradigma ini kurang ditekankan karena  esensi prinsip-prinsip tersebut, dimana dalam kenyataan bahwa bahwa prinsip itu bisa terjadi pada semua tatanan, lingkungan, misi atau kerangka institusi, ataupun kebudayaan, dengan demikian administrasi bisa hidup dimanapun asalkan Prinsip-prinsip tersebut dipatuhi
  • Pada paradigma kedua ini pengaruh manajemen Kalsik sangat besar Tokoh-tokohnya adalah :
  • F.W Taylor yang menuangkan 4 prinsip dasar yaitu ; perlu mengembangkan ilmu manajemen sejati untuyk memperoleh kinerka terbaik ; perlu dilakukukan proses seleksi pegawai ilmiah agar mereka bisa tanggung jawan dengan kerjanya ; perlua ada pendidikan dan pengembangan pada pegawai secara ilmiah ; perlu kerjasama yang intim antara pegawai dan atasan à ( prinsip management ilmiah Taylor ) 
  • Kemudian disempurnakan oleh Fayol ( POCCC ) dan Gullick dan Urwick ( Posdcorb )


Paradigma III
Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (1950-1970)

  • Menurut HERBERT SIMON ( The Poverb Administration ) à Prinsip Managemen ilmiah POSDCORB tidak menjelaskan makna “ Public” dari “public Administration “ menurut Simon bahwa POSDCORB tidak menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh administrator publik terutama dalam decision making. Kritik Simon ini kemudian menghidupkan kembali perdebatan Dikotomi administrasi dan Politik
  • Kemudian muncullah pendapat Morstein-Mark ( element Of Public Administration yang kemudian kembali mempertanyakan pemisahan politik san ekonomi sebagai suatu hal yang tidak realistik dan tidak mungkin 
  • Kesimpulannya Secara singkat dapat dipahami bahwa fase Paradigma ini menerapkan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan konseptual antara administrasi saat itu, karena hal itulah administrasi pulang kembali menemui induk ilmunya yaitu Ilmu Politik, akibatnya terjadilah perubahan dan pembaruan Locusnya yakni birokrasi pemerintahan akan tetapi konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk merumuskan bidang ini dalam hubungannya dengan focus keahliannya yang esensial. Terdapat perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu timbulnya studi perbandingan dan pembangunan administrasi sebagi bagian dari Administrasi negara.


Paradigma IV:
Administrasi Negara Sebagai Administrasi (1956-1970) 
 Istilah Administrative Science digunakan dalam paradigma IV ini untuk menunjukkan isi dan focus pembicaraan, sebagai suatu paradigma pada fase ini Ilmu Administrasi hanya menekankan pada  focus tetapi tidak pada locusnya, ia menawarkan teknik-teknik yang memerlukan keahlian dan spesialisasi, pengembangan paradigma ke-4 ini bukannya tanpa hambatan, banyak persoalan yang harus dijawab seperti misal adalah apakah jika fokus tunggal telah dipilih oleh administrasi negara yakni ilmu administrasi, apakah ia berhak bicara tentang public (negara) dalam administrasi tersebut dan banyak persoalan lainnya.




Paradigma V:

  •  Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970)
  • Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya dua aspek yang perlu dikembangkan dalam disiplain AN:
  1. Ahli AN meminati pengembangan suatu ilmu Administrasi Negara yang murni
  2. satu kelompok yang lebih besar meminati persoalan-persolan mengenai kebijaksanaan publik.
  • Lebih dari itu administrasi negara lebih fokus ranah-ranah ilmu kebijaksanaan (Policy Science) dan cara pengukuran dari hasil- hasil kebijaksanan  yang telah dibuat, aspek perhatian ini dapat dianggap sebagi mata rantai yang menghubungkan antara fokus administrasi negara dengan locusnya. Fokusnya adalah teori-teori organisasi, public policy dan tekhnik administrasi ataupun manajemen yang sudah maju, sedangkan locusnya ialah pada birokrasi pemerintahan dan persoalan-persoalan masyarakat (Public Affairs).

·                     Selain Pendapat Henry diatas  banyak tokoh yang punya sudut pandang berbeda dalam mebjelaskan perkembangan Ilmu Administrasi Publik
·         Gerald E. Caiden membagi Administrasi Publik dalam beberapa aliran :

  1. Aliran Proses à POSDCORB sebagai proses Administrasi publik
  2. Aliran Empiris à Kasus dan studi parktek
  3. Aliran perilaku à Komunikasi, motivasi, Kepemimpinan, interaksi, Konflik
  4. Alliran analisis birokrasi _ peraturan / aturan yang rasional ( weber )
  5. Aliran Sistem sosialà sistem organisasi
  6. Aliran Pengambilan keputusan
  7. Aliran matematik
  8. Aliran pendekatan holistic

·                     Barzelay dan Armajani à Mengemukan bahwa administrasi publik mengalami pergeseran dari paradigma birokratik ke paradigma Post Birokratik
Paradigma Birokratik :

  1. Menekankan kepentingan publik, efisiensi, administrasim dan kontrol
  2. Mengutamakan fungsi, otoritas, dam struktur
  3. Ketaatan aturan dan prosedur
  4. Beroperasinya sistem-sistem

Paradigma Post Birokratik :

  1. Menekankan hasil yang berguina bagi nasyrakat, kualitas dan nilai produksi, keterikatan pada norma 
  2. Mengutamakan pemberian penilaian masyrakat, akuntabilitas dan hubungan kerja
  3. Penerapan pemahaman, identifikasi maslah Pengukuran hasil, memperluas pilihan pelanggan

  • D. Osborn dan T Gaebler dan dioperasionalkan Osborn dan Plastrik à Pemerintahan yang katalistik , memberdayakan, semamgat kompetisi, beriorientasi pada misi, mementingkan hasil bukan cara, mengutamakan pelanggan, wirausaha, antisipatif, dandesentralistik, dan berorientasi pasar
  • Era New Public Administration ( J. V. Denhard ) dalam “ New Public service à Melayani warga masyrakat bukam pelanggan; Mengutamakan kepentingan Publik ; Lebih menghargai warga negara bukan kewirausahaan, Berfikir strategis dan bertindak demokratis, menyadari akuntabilitas bukan suatu yang mudah, melayani dari pada mengendalikan, menghargai orang buka produktivitas semata



CIRI ADMINISTRASI NEGARA

  1. Administrasi Negara adalah suatu kegiatan yang tidak bisa dihindari (Unavoidable), titik tekannya yang mendasar adalah dalam hubungannya antara negara dan masyarakat bersifat pasti, lain halnya dengan hubungan masyarakat dengan  institusi Privat (swasta) yang bersifat temporary (sewaktu-waktu).
  2. Administrasi Negara mempunyai Monopoli untuk menggunakan wewenang dan kekuasaannya
  3. Administrasi Negara Mempunyai Prioritas
  4. Administrasi Negara mempunyai Ukuran yang tidak terbatas
  5. Top mangement dari Administrasi Negara bersifat Politis.
  6. Pelaksanaan Administrasi negara relatif sulit diukur




No comments:

Post a Comment