Wednesday, October 2, 2013

Filsafat Ilmu



PENGERTIAN FILSAFAT

  • Filsafat: Yunani, Philosophia or Philosophos. Philos or Philein : teman or cinta, Shopia, Shopos : kebijaksanaan, pengetahuan, hikmah.
  • Filsafat berarti jg mater scientiarum yg artinya induk dr segala ilmu pengetahuan.
  • Filsafat: Indonesia memiliki padanan falsafah (Arab), Philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta Philosophy (Inggris).
  • Filsafat berarti mencintai hal yg bersifat bijaksana (menjadi kata sifat), bisa berarti teman kebijaksanaan (kata benda) or induk dr segala ilmu pengetahuan.


PANDANGAN TENTANG FILSAFAT

  • Phytagoras (572-497 SM), ditahbiskan sbg orang I yg memakai kata philosopia berarti pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu sendiri.
  • Plato (427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektika.
  • Aristoteles (382–322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
  • Al-Farabi (870 –950 ): Filsafat sbg ilmu pengetahuan ttg alam maujud dan hakekat alam yang sebenarnya.
  • Descartes (1590–1650): Filsafat sbg kumpulan ilmu pengetahuan ttg tuhan, alam & manusia.
  • Immanuel Kant (1724–1804): Filsafat sbg ilmu pengetahuan yg menjadi pokok & pangkal dr segala pengetahuan. Ada 4 hal yang dikaji dlm filsafat yaitu apa yg dpt manusia ketahui? (metafisika), apa yg sehrsnya diketahui manusia? (etika), sampai di mana harapan manusia? (agama) & apakah manusia itu? (antropologi)


PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

  • Fil Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (fil pengetahuan) yg secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah).
  • Ilmu berasal dari bhs Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yg berarti mengetahui, memahami & mengerti benar-benar. Inggris disebut Science. Latin disebut Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Yunani adalah Episteme (pengetahuan).
  • Kamus Bhs Indonesia, ilmu is pengetahuan ttg suatu bidang yg tersusun scr bersistem menurut metode2 tertentu yg dpt digunakan utk menerangkan gejala2 tertentu di bidang itu.


PENDEKATAN FILSAFAT DALAM MEMPEROLEH ILMU

  • Pada masa Plato sampai Al-Kindi, batas filsafat dan ilmu pengetahuan boleh dikatakan tidak ada. Seorang filosof pasti menguasai semua ilmu pengetahuan.
  • Perkembangan daya berfikir manusia yg mengembangkan filsafat pd tingkat praktis dikalahkan oleh perkembangan ilmu yang didukung oleh teknologi.
  • Wil kajian filsafat menjadi lebih sempit dibanding dg wil kajian ilmu. Shg ada anggapan filsafat tidak dibutuhkan lg. Filsafat kurang membumi sedang ilmu lebih bermanfaat & lebih praktis.
  • Pdhl fil mnghendaki penget komprehensif, luas, umum, & universal & hal ini tdk dpt diperoleh dlm ilmu. Shg fil dpt ditmptkn pd posisi di mana pemikiran manusia tdk mungkin dpt dijangkau ilmu. Ilmu bersifat pasteriori (kesimpulan ditarik setelah melakukan pengujian scr berulang), sdng fil bersifat priori (kesimpulan ditarik tanpa pengujian tetapi pemikiran & perenungan).
  • Keduanya pakai aktivitas berfikir, walau caranya beda. Keduanya cari kebenaran. Kebenaran fil tdk dpt dibuktikan oleh fil sendiri tetapi hanya dpt dibuktikan oleh teori keilmuan melalui observasi or eksperimen utk mendapatkan justifikasi.
  • Filsafat dpt merangsang lahirnya keinginan dr temuan filosofis melalui berbagai observasi & eksperimen yg melahirkan ilmu-ilmu.
  • Hasil kerja filosofis dpt menjadi pembuka bg lahirnya suatu ilmu, oleh krn itu filsafat disebut jg sebagai induk ilmu (mother of science).
  • Untuk kepentingan perkembangan ilmu, lahir disiplin filsafat yang mengkaji ilmu pengetahuan yang dikenal sbg filsafat ilmu pengetahuan.


CIRI BERFIKIR FILSAFAT

  • Radikal: berfikir radikal artinya berfikir sampai ke akar permasalahannya.
  • Sistematik, berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab.
  • Universal, berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek.
  • Spekulatif, berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang dipikirkan.


CABANG FILSAFAT

  • Logika (benar dan salah)
  • Etika (baik dan buruk)
  • Estetika (indah dan jelek)
  • Metafisika (hakekat keberadaan zat, pikiran, dan kaitannya)
  • Politik (organisasi pemerintahan yang ideal)

·                     Kelima cabang ini berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang lebih spesifik.  


PENGETAHUAN DAN KEBENARAN

  • Encyclopedia of Philosophy: pengetahuan didefinisikan sbg kepercayaan yg benar (knowledge is justified true belief).
  • Sidi Gazalba: pengetahuan adalah apa yg diketahui or hasil pekerjaan mengetahui. Mengetahui itu hasil kenal, sadar, insaf, mengerti, benar & pandai.
  • Pengetahuan itu hrs benar, kalau tdk benar, mk bukan pengetahuan tetapi kekeliruan atau kontradiksi.
  • Pengetahuan merupakan hsl suatu proses atau pengalaman yg sadar.


Kesimpulannya:
Pengetahuan adalah kemampuan manusia spt perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, & intuisi yg mampu menangkap alam & kehidupan serta mengabstraksikannya utk mencapai tujuan.


TUJUAN MANUSIA MEMPUNYAI PENGETAHUAN:

  • Memenuhi kebutuhan utk kelangsungan hidup.
  • Mengembangkan arti kehidupan.
  • Mempertahankan kehidupan & kemanusiaan.
  • Mencapai tujuan hidup.
  • Binatang mempunyai pengetahuan, ttp hanya sekedar or terbatas utk melangsungkan hidup (tujuan survival).


JENIS PENGETAHUAN

  • Penget. biasa (common sense), digunakan terutama utk kehidupan sehari-hari, tanpa menget seluk beluk yg sedlm2nya & seluas-luasnya.
  • Penget. ilmiah or ilmu, yg diperoleh dg cara khusus, bkn hanya utk digunakan sj tetapi ingin mengetahui lbh dlm & luas utk mengetahui kebenarannya, tetapi msh berkisar pd pengalaman.
  • Penget. fil,, penget yg tidak mengenal batas, shg yg dicari is sebab2 yg paling dlm & hakiki sampai di luar & di atas pengalaman biasa.
  • Penget. agama, penget. yang hanya diperoleh dr Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.

  
HAKEKAT PENGETAHUAN

Ada dua teori yg digunakan utk mengetetahui hakekat Pengetahuan:

  • Realisme, teori ini punya pandangan realistis thd alam. Pengetahuan is gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata.
  • Idealisme, teori ini menerangkan bahwa pengetahuan is proses-proses mental/psikologis yg bersifat subjektif. Pengetahuan merupakan gambaran subjektif ttg sesuatu yg ada dlm alam menurut pendapat or penglihatan orang yg mengalami & mengetahuinya. Premis pokok is jiwa yg mempunyai kedudukan utama dalam alam semesta.

  
SUMBER PENGETAHUAN

  • Empirisme: Manusia mendpt pengetahuan melalui pengalaman (empereikos=pengalaman). Dlm hal ini hrs ada 3 hal, yaitu yg mengetahui (subjek), yg diketahui (objek) dan cara mengetahui (pengalaman). Tokoh terkenal: John Locke (1632 –1704), George Barkeley (1685 -1753) dan David Hume.
  • Rasionalisme, Menyatakan bhw akal (reason) merupakan dasar kepastian & kebenaran pengetahuan, walau belum didukung  fakta empiris. Tokohnya Rene Descartes (1596 –1650), Baruch Spinoza (1632 –1677) dan GottriedLeibniz (1646 –1716).
  • Intuisi, pengetahuan yg diperoleh scr tiba-tiba tanpa melalui proses pernalaran tertentu. Henry Bergson menganggap intuisi merupakan hasil dari evolusi pemikiran yg tertinggi, tetapi bersifat personal.
  • Wahyu, pengetahuan yang bersumber dr Tuhan melalui hambanya yg terpilih utk menyampaikannya (Nabi dan Rosul). Melalui wahyu or agama, manusia diajarkan ttg sejumlah pengetahuan baik yg terjangkau or tidak terjangkau oleh manusia.


UKURAN KEBENARAN

  • Berfikir merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan kebenaran.
  • Apa yang disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain.
  • Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran.


RAGAM KEBENARAN
Ada tiga jenis kebenaran :

  • Kebenaran epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan),
  • Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada atau diadakan),
  • Kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata).


4 Teori Kebenaran

TEORI KORESPONDENSI

  • Mendasarkan pada kebenaran faktual.
  • Menerangkan: kebenaran or keadaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yg dimaksud suatu pernyataan/pendpt dg objek yg dituju/dimaksud oleh pernyataan/pendpt tsb.
  • Kebenaran is kesesuaian pernyataan dg fakta, yg berselaras dg realitas, yg serasi dg situasi aktual.
  • Dg demikian ada lima unsur yg perlu: statement, persesuaian (agreement), situation, realitas dan putusan (judgement).
  • Kebenaran is fidelity to objective reality or dg bhs latin: edaequatio intelectuset rei (kesesesuaian pikiran dg kenyataan).
  • Teori ini dianut aliran realis. Pelopor: Plato, Aristoteles, dan Moore. Dikembangkn Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolastik, serta Bertrand Russel pd abad Modern.


TEORI KOHERENSI

  • Mendasarkan diri pada kebenaran rasio;
  • Menganggap suatu pernyataan benar bila di dlmnya tdk ada pertentangan, bersifat koheren dan konsisten dg pernyataan sebelumnya yg telah dianggap benar.
  • Dg demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu dilaksanakan atas petimbangan yg konsisten & pertimbangan lain yg telah diterima kebenarannya.
  • Rumusan kebenaran: truth is a systematic coherence dan truth is consistency.
  • Jika A = B dan B = C, maka A = C.
  • Logika matematik yang deduktif memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan bhw kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar. Teori ini digunakan oleh aliran metafisikus-rasionalis dan idealis.
  • Teori ini sudah ada sejak pra Socrates, dikembangkan oleh Benedictus Spinoza dan George Hegel.
  • Teori dianggap benar bila telah dibuktikan benar dan tahan uji (testable). Kalau teori ini bertentangan dg data terbaru yg benar or dg teori lama yg benar, mk teori itu akan gugur or batal dg sendirinya.


TEORI PRAGMATISME

  • Mendasarkan pada fungsi dan kegunaan kebenaran itu sendiri;
  • Menganggap pernyataan, teori or dalil itu memiliki kebenaran bila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan manusia.
  • Kaum pragmatis menggunakan kriteria kebenarannya dg kegunaan (utility), dpt dikerjakan (workability), dan akibat yg memuaskan (satisfactory consequence). Krn itu tidak ada kebenaran yg mutlak/tetap, kebenarannya tergantung pd kerja, manfaat dan akibatnya.
  • Akibat/hasil yang memuaskan bagi kaum pragmatis adalah: a. Sesuai dengan keinginan dan tujuan; b. Sesuai dan teruji dengan suatu eksperimen; c. Ikut membantu dan mendorong perjuangan untuk tetap eksis (ada).
  • Teori ini merupakan sumbangan paling nyata dari para filsuf Amerika. Tokohnya adalah Charles S. Pierce (1839–1914) dan diikuti oleh William James dan John Dewey (1859–1952)


 TEORI KEBENARAN ILLAHIAH ATAU AGAMA

  • Agama sebagai teori kebenaran.
  • Ketiga teori kebenaran sebelumnya menggunakan akal, budi, fakta, realitas dan kegunaan sebagai landasannya. Dalam teori kebenaran agama digunakan wahyu yg bersumber dariTuhan.
  • Sebagai makhluk pencari kebenaran, manusia dpt mencari dan menemukan kebenaran melalui agama.
  • Dengan demikian, sesuatu dianggap benar bila sesuai & koheren dg ajaran agama or wahyu sbg penentu kebenaran mutlak.
  • Agama dg kitab suci & haditsnya dpt memberikan jwbn atas segala persoalan manusia, termasuk kebenaran.

 
KESAMAAN
·                     Ketiga Teori (Di Luar Teori Agama) memiliki persamaan:

  • Seluruh teori melibatkan logika, baik logika formal maupun material (deduktif dan induktif);
  • Melibatkan bahasa untuk menguji kebenaran;
  • Menggunakan pengalaman untuk mengetahui kebenaran itu.


No comments:

Post a Comment